بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن
نصره ووالاه
Doa
merupakan kekuatan dan tenaga yang tiada taranya kerana ia berhubung dengan Zat
Yang Maha Kuasa. Doa bagi seorang mukmin adalah senjata (wasilah) kerana tidak
ada perlindungan dan daya kecuali dari ALLAH SWT. Doa adalah ibadah. Doa adalah
senjata. Doa adalah benteng. Doa adalah ubat. Doa adalah pintu segala kebaikan.
Dari
Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Doa
adalah senjata orang beriman, tiang agama dan cahaya langit dan bumi.
Kekuatan
atau kedahsyatan doa bagi seorang muslim tidak dapat dinafikan lagi. Doa adalah
senjata buat kaum muslimin, Ad Du‟au Silahul Mu‟min. Di saat canggihnya pelbagai mesin dan persenjataan abad
moden ini, strategi dan kaedah peperangan, kekuatan dan kedahsyatan doa tetap
tidak dinafikan dan hanya dimiliki oleh orang-orang beriman. Hal ini disebabkan
orang-orang yang beriman selain daripada berusaha semaksima mungkin dalam
setiap amal yang dilakukannya, dia juga tidak pernah lupa menggantungkan
seluruh usahanya melalui doa kepada ALLAH Subhanahu Wa Taala. Doa adalah
senjata buat orang-orang mukmin, yang telah ditauladankan dari para Nabi dan
Rasul, para sahabat, salafus sholeh.
Doa
itu mampu mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, yang biasa-biasa menjadi
tidak terkata, yang berat jadi ringan, yang jauh menjadi dekat. Itulah dahsyatnya
kekuatan doa. Dengan doa segalanya menjadi mungkin atas izin ALLAH Subhanahu Wa
Taala.
Sesungguhnya
perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
“Jadilah!” maka terjadilah ia. (Surah 36 : Yaasin : 82)
Sesungguhnya
perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya
mengatakan kepadanya: “Kun (jadilah)”, maka jadilah ia. (Surah 16 : An Nahl :
40)
Kesilapan
Berdoa :
1.
Orang yang tidak pernah berdoa dikala susah dan senang
Dan
Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (Surah 40 : Al Mukmin : 60)
2.
Orang yang berdoa ketika sedang menghadapi kesulitan, walaupaun dia terlepas
dari kesulitan yang dialami dirinya mereka seolah-olah lupa pernah berdoa
kepada ALLAH Subhanahu Wa Taala untuk melepaskan diri mereka daripada kesulitan
tersebut.
Dan
apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring,
duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah
orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka
kerjakan. (Surah 10 : Yunus : 12)
3.
Orang yang berdoa bergantung kepada suasana hatinya
4.
Orang yang pernah berdoa tetapi menghentikan doanya kerana berputus asa (doanya
tidak dikabul)
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda : Do’a seorang hamba akan selalu dikabulkan selagi tidak memohon
sesuatu yang berdosa atau pemutusan kerabat, atau tidak tergesa-gesa. Mereka
bertanya : Apa yang dimaksud tergesa-gesa ? Beliau menjawab : ” Dia berkata ;
Saya berdoa berkali-kali tidak dikabulkan, lalu dia merasa menyesal kemudian
meninggalkan doa”. (H.R. Muslim).
5.
Orang yang selalu berdoa dikala susah mahupun senang dan tidak pernah putus asa
dari rahmat ALLAH Subhanahu Wa Taala.
Hai
manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (Surah 35 : Faathir : 15)
Fakta
Seputar Doa
-Doa
adalah ekspresi kerendahan hati seorang hamba di hadapan ALLAH Subhanahu Wa
Taala.
-Doa
adalah ekspresi kedekatan seorang hamba dengan ALLAH Subhanahu Wa Taala.
-Doa
adalah ubat kecemasan.
-Doa
adalah salah satu sumber kesihatan fizikal dan mental.
“Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat,
dari hati yang tidak khusyu‟,
dari nafsu yang tidak pernah puas/cukup, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”
(H.R. Muslim, Ahmad, dan An-Nasa`i, dari shahabat Zaid bin Arqam radhiyallahu
anhu)
“وصلى اللّه على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم”
Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar